Eksplorasi Volumetris

Permainan volumetris diterapkan sebagai respons untuk menciptakan suasana kontras dengan kepadatan di sekelilingnya.
Hunian ini berlokasi di sebuah kawasan rural yang cukup padat di wilayah Granada, Spanyol, yang ditempati oleh dua keluarga yang bersebelahan. Sang arsitek, Francisco J. del Corral del Campo, merespons kondisi yang padat tersebut dengan mengembangkan model hunian berkonsep pemisahan volumetris. Dengan mengeksplorasi bentuk box yang dibuat berjeda dan berkesan terpisah, arsitek berusaha menunjukkan sesuatu yang kontras dari kesan padat di sekelilingnya.
Bentukan tersebut juga tak lepas dari program ruang yang dikonsepkan sang arsitek. Tata ruang dirancang untuk mewadahi sebuah gaya hidup kontemporer bagi penghuninya melalui berbagai pengalaman ruang yang diciptakan.
Pada lantai dasar, ruang keluarga yang serba terbuka ditempatkan bersebelahan dengan taman berisi kolam air yang mengeluarkan suara gemericik nan menenangkan. Ruang-ruang komunal, ditempatkan secara menerus di antara volume-volume box yang berkesan ”melayang”. Volume-volume box yang berwarna putih dengan kesan yang misterius tersebut menghadirkan atmosfer yang sunyi dan kontemplatif, relevan dengan fungsi di dalamnya yang digunakan sebagai ruang tidur.
Unsur cahaya menandai perubahaan aktivitas yang disimbolkan sebagai pergantian dari alam sadar menuju alam mimpi. Pengalaman ruang yang dirancang, mensyaratkan penghuni rumah harus melewati koridor yang berkesan melayang dan cukup sempit, namun penuh dengan cahaya sebelum menuju ke ruang peristirahatan masing-masing. Dari ruang keluarga menuju kamar tidur utama, penghuni harus melewati koridor yang penuh cahaya tersebut untuk menuju ”kabin kayu” yang merupakan lokasi tempat tidur utama. Sementara itu, kamar anak dikonsepkan sebagai suatu kotak rahasia (secret box) yang tertutup dari area luar sebagai ruang pribadi sang anak.
Perbedaan nuansa yang ingin diciptakan dan perbedaan fungsi ruang, mensyaratkan perbedaan material yang diterapkan pula. Plester yang polos berwarna putih terang, digunakan sebagai finishing tiap bagian bangunan yang berkesan “melayang”. Lalu pada plester yang lebih bertekstur, digunakan sebagai finishing dinding pembatas yang menjadi pemisah antara area rumah dengan area luar. Sementara itu, pilar ditampilkan dengan kesan yang ringan dan berwarna gelap untuk memperkuat kesan visual “melayang” pada volume yang disangganya.
Teks : An An Kartiwa
Foto : Courtesy of Francisco J. del Corral del Campo
Sumber : http://plusmood.com/2009/10/house-zafiro-francisco-j-del-corral-del-campo/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar