Fasad Dinamis di Lahan Memanjang

Rumah yang terletak di kawasan Bintaro ini tampil menonjol dengan tampilan fasad yang eye catching di lahan yang memanjang.
Rumah seluas 200 m2 ini berada pada posisi sudut dengan bentuk yang memanjang. Panjang lahannya mencapai 25 meter. Sedangkan lebar lahannya tidak simetris, dengan lebar yang semakin mengecil pada salah satu sisinya. Yakni delapan meter pada bagian depan dan 11 meter pada bagian belakang.
Sementara itu pada bagian lahan yang memanjang mempunyai arah orientasi matahari barat-timur, yang tentunya harus diperhitungkan secara desain. Dengan kondisi tersebut, arsitek dituntut untuk mengolah fasad agar terhindar dari kesan monoton, sekaligus memperhitungkan orientasi matahari demi kenyamanan beraktivitas di dalam rumah ini.
Kondisi tersebut disiasati dengan mengkombinasikan bidang-bidang masif dan bidang transparan pada bidang bangunan di sisi yang memanjang. Hal tersebut diharapkan dapat mengurangi panas matahari yang masuk ke dalam bangunan, namun tetap memenuhi kebutuhan cahaya alami pada siang hari.
Permainan bidang masif-transparan tersebut dihadirkan dengan proporsi yang menarik secara visual. Alhasil, fasad bangunan terlihat dinamis. Untuk menghindarkan silau dan panas matahari yang berlebih pada bangunan, digunakan wooden horizontal blind menjadi solusi yang praktis yang sekaligus juga berfungsi untuk mengatur kebutuhan pencahayaan alami di siang hari.
Sementara itu, layout ruangan diterapkan untuk mengakomodasi kebutuhan aktivitas pemilik rumah yang disesuaikan dengan bentuk lahan. Pemilik rumah adalah pasangan muda dengan dua orang anak yang relatif masih kecil. Makanya lantai bawah dimaksimalkan untuk area publik dan service. Sementara lantai atas menjadi area privat dan multifungsi.
Mengingat aktivitas rutin yang harus diakomodasi oleh rumah ini adalah acara berkumpul keluarga besar. Maka arsitek membuat satu ruang utama yang cukup luas dan serba terbuka pada lantai dasar. Pada ruangan ini, ruang keluarga dan ruang makan ditempatkan tanpa penyekat serta bersebelahan dengan taman samping.
Hal serupa juga diterapkan pada lantai atas. Sebuah ruang yang cukup leluasa dihadirkan sebagai ruang beraktivitas bagi anak, seperti belajar dan bermain. Untuk menciptakan keterkaitan visual antarlantai, void yang cukup lebar diterapkan pada hunian ini. Hal tersebut difungsikan untuk mempermudah pengawasan pada aktivitas di masing-masing lantai. Sementara itu, ruang tidur dikelompokkan pada area yang berdekatan untuk memudahkan komunikasi dan pengawasan pada anak.
Teks: An An Kartiwa
Foto : Muhtar Holil
Lokasi : Kediaman pasangan Arif W dan Hera di Tegal Rotan, Bintaro
Arsitek : Ari Muladi dan Hermidar Bahri (Rum@h Desain)